Gb. Keadaan Pusat Kota Boyolali setelah musibah Erupsi Gunung Merapai |
Gunung Merapi yang meletus mengeluarkan abu vulkanik membuat Boyolali hujan abu. Hujan abu dan pasir akibat letupan Gunung Merapi, Senin (18/11/2013) pagi, tak mempengaruhi aktivitas di Pasar Boyolali. Para pedagang berjualan seperti hari-hari biasa.
Berdasarkan pantauan Solopos.com, pukul 08.00 WIB, para pedagang oprokan terlihat berjualan di teras-teras kios pasar induk tersebut.
Berdasarkan pantauan Solopos.com, pukul 08.00 WIB, para pedagang oprokan terlihat berjualan di teras-teras kios pasar induk tersebut.
Sisa pasir dan abu akibat letupan Gunung Merapi masih terlihat di sejumlah kendaraan yang terparkir di sana. Sementara itu, Jl. Pandanaran atau jalan protokol Kota Boyolali terlihat lebih kondusif dibanding Jalur Bangak-Boyolali atau jalan lintas wilayah tersebut.
Mujianto, relawan jalin merapi, menerangkan hujan teerjadi sejak Minggu (17/11) siang hingga sekitarpukul 03.00 WIB Senin (18/11). “Memang sudah ada himBauan bila terjadi hujan harap waspada guguran,” terangnya saat dihubungi Senin pagi.
Dia memastikan wilayah Selo, termasuk Desa Samiran, aman dari guyuran hujan pasir. “Daerah Cepogo dan Musuk yang terkena dampak hujan intervensi pAsir dan material,” tambahnya.
Hal itu, lanjut dia, menyusul hujan selama sekitar 15 jam diikuti angin berhembus ke arah timur.
Salah seorang perangkat Desa Gedangan, Cepogo, menerangkan hujan pasir tak terlalu terlihat di wilayahnya. “Justru daerah Paras [Cepogo] yang tampak lebih tebal,” terangnya saat menghubungi Solopos.com.
Sumber: Solopos.com
Sumber: Solopos.com
0 komentar:
Posting Komentar